Jakarta,Tsabangnews.com_Pakar Hukum Tata Negara yang juga Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengomentari Presiden Jokowi saat PDIP mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada akhir April lalu.

Yusril menilai kehadiran Jokowi bisa menimbulkan kesan keberpihakan terhadap capres dan partai tertentu. Padahal posisi Jokowi adalah presiden yang seharusnya tidak berpihak, dilansir dari laman berita CNN Indonesia.com, jum’at, (12/5/2023). 

“Saya kira kurang pas ketika PDIP, Ibu Mega mengumumkan Pak Ganjar sebagai calon. Pak Jokowi ini kan PDIP kita tahu, tapi kedudukan beliau itu sebagai presiden. Nah ketua partainya akan mengumumkan calon presiden, presiden duduk di sebelahnya,”ujar Yusril

Menurut Yusril, wajar jika banyak yang menganggap Jokowi seolah mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 lantaran hadir dalam acara deklarasi.

“Jadi kan seperti ini membuat Pak Jokowi-nya jadi susah posisinya, seolah-olah beliau harus mendukung Pak Ganjar,”kata dia.

Yusril menilai seharusnya Jokowi menyambut baik semua kandidat capres dan tidak menunjukkan kesan berpihak kepada partai politik atau capres tertentu.

Dia menganggap Jokowi perlu bersikap secara proporsional kepada semua partai politik dan kandidat capres yang akan maju di Pilpres 2024. Yusril menekankan bahwa Jokowi adalah seorang presiden. Bukan sekadar kader partai tertentu.

“Padahal sebagai Presiden ia harus support semua. Kalau tidak ya netral terhadap semua, atau ia berikan support kepada semua,”kata Yusril.

Dia mengamini tidak ada aturan yang membatasi presiden jika ingin berpihak pada salah satu calon. Akan tetapi, ada etika yang perlu diperhatikan selaku kepala negara pemimpin seluruh golongan.

“Presiden harus bersikap baik pada semuanya dan tidak menunjukkan pemihakan pada satu kelompok, karena presiden adalah presiden bagi semua orang. Saya kira idealnya memang seperti itu,”kata Yusril.

PDIP telah mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2024. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengumumkan secara langsung pada 21 April lalu.

“Saat acara deklarasi, Presiden Joko Widodo turut hadir. Dia duduk bersama pejabat teras PDI Perjuangan lainnya.”Terang Yusril, dalam Podcast What the Fact! Politics CNN Indonesia.com