Tsabangnews.com,_Suasana Pawai dan Karnaval Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berlangsung meriah dan penuh warna. Pangkalpinang, Selasa (2/9/2025).

Salah satu yang mencuri perhatian adalah penampilan SMA Negeri 2 Toboali, yang mengusung tema “Satu Bangsa, Satu Kedaulatan, Sejuta Kemajuan dalam Keanekaragaman Suku Adat dan Budaya Indonesia”.

Sekolah yang beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantara, Desa Trans Rias, Toboali ini menampilkan keindahan keberagaman budaya nusantara di hadapan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani, beserta tamu undangan lainnya.

Dalam karnaval tersebut, SMA Negeri 2 Toboali coba menghadirkan perwakilan dari berbagai suku besar yang ada di Indonesia, seperti Suku Melayu, Suku Batak, Suku Bali, Suku Jawa, Suku Bugis, Suku Papua, Suku Tionghoa. Penampilan para siswa tidak hanya menampilkan busana adat dari masing-masing suku, namun juga mempersembahkan tarian tradisional yang memikat penonton.

Selanjutnya penampilan mereka ditutup dengan pantun khas Melayu Negeri Junjung Besaoh, berikut narasi yang mereka sampaikan,

Lempah kuning di atas kuali

Dimasak kelapa campur ubi rumbia

Kami keluarga besar SMA Negeri 2 Toboali

Mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-80 Republik Indonesia!

Foto Bersama Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Bapak Hidayat Arsani, beserta tamu undangan lainnya. Pangkalpinang, Selasa (2/9/2025).

Tidak hanya sampai disitu, pada barisan akhir parade, SMA Negeri 2 Toboali menampilkan miniatur Rumah Adat Melayu dan Rumah Adat Batak yang berdiri megah. Di dalamnya, tampil enam karakter siswa mengenakan pakaian adat nusantara sebagai simbol persatuan bangsa.

Kehadiran simbol rumah adat tersebut semakin bermakna dengan hadirnya tokoh-tokoh penting daerah yang coba mereka perankan, yakni Gubernur Hidayat Arsani, Wakil Gubernur Hellyana, Bupati Riza Herdavid, serta Wakil Bupati Debby Vita Dewi, yang berdiri santun di tengah-tengah perwakilan berbagai suku.

Melalui pawai ini, SMA Negeri 2 Toboali berhasil menghadirkan semangat kemerdekaan yang berpadu dengan keindahan keberagaman budaya nusantara. Pesan kebangsaan yang ditampilkan menjadi pengingat penting bahwa keberagaman adalah kekuatan Indonesia dalam menjaga persatuan dan mewujudkan kemajuan bangsa.

Kepada Tsabangnews.com, salah satu Guru pendamping, Ichsan Taruma Negara, menjelaskan bahwa penampilan ini tidak hanya sebatas parade budaya, tetapi juga mengandung pesan kebangsaan.

“Dalam kegiatan kali ini, mereka ingin menyampaikan pesan bahwa, Kemerdekaan Indonesia lahir dari keberanian semua suku untuk menggelorakan semangat persatuan dalam keberagaman dari Sabang sampai Merauke, setiap adat dan budaya tentunya menyumbang jiwa bagi bangsa ini. Maka, tugas kita saat ini ialah menjaga warisan itu, dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan pemisah. ”Jelasnya.(red/Awn).