Menghadapi Pilkada 2024 Profesionalitas dan Integritas KPU Bangka Selatan Dipertanyakan
Tsabangnews.com, _Mengahadapi persiapan pelaksanaan Pilkada tahun 2024, KPU Bangka Selatan mendapatkan sorotan atas kinerja, transparansi dan profesionalitas serta Integritasnya selaku penyelenggara dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Selasa, (14/5/2024).
Indikasi tersebut muncul setelah salah satu peserta seleksi calon panitia penyelenggara tingkat kecamatan (PPK) Denny Permana mempertanyakan integritas lembaga tersebut sebagai penyelenggara.
Denny Permana menilai, KPU Bangka Selatan tidak Profesional dan transparan dalam menjalankan tugas sebagai Penyelenggara pada seleksi calon anggota PPK (Panitia Penyelenggara Kecamatan) pada pemilukada tahun 2024.
“Dugaan ini mencuat sehubungan dengan keluarnya hasil penetapan seleksi PPK Pemilukada oleh KPU Bangka Selatan dengan Nomor : 22 PP.04.2-Pu1903/2024 tertanggal 14 Mei tahun 2024, cukup mengejutkan hasilnya, “ucap Denny.
Dirinya yang juga merupakan mantan Ketua PPK tahun 2019, serta Anggota PPK tahun 2020, dan Ketua PPK tahun 2024 tersebut menilai ada dugaan ketidak transparansi dan kejujuran dalam pelaksanaan seleksi PPK Pilkada tahun ini.
“Saya agak heran dalam seleksi ini, karena secara pengalaman saya sudah pernah 3 kali lulus pada seleksi sebelumnya, selain itu secara legal nilai saya juga tertinggi nomor 2 Se-Kecamatan Payung pada saat CAT kemarin, namun ketika hasil wawancara saya dinyatakan tidak lulus atau status masa tunggu menurut saya ini agak aneh dan tidak logis, “ungkapnya kepada Tsabangnews.com Selasa malam (14/5/2024).
Denny juga menyebutkan bahwa secara profesional selama ini dirinya tidak memiliki masalah, meskipun dirinya menyadari bahwa secara personal mungkin memang ada salah satu komisioner KPU Basel yang terkesan sensitif dengan dirinya.
“Setau saya untuk masalah kerja selama ini saya tidak ada masalah, meski memang ada salah satu komisioner yang sensitif dengan saya karena masalah pribadi, namun seharusnya hal tersebut tidak dibawa-bawa kedalam ranah kerja, “sebutnya.
Selian itu Denny juga menyatakan mencium ada dugaan aroma nepotisme yang terjadi di tubuh lembaga penyelenggara pemilu tersebut pada pelaksanaan seleksi anggota PPK dalam pilkada kali ini.
“Saya menduga kuat ketidak transparansi ini disebabkan oleh adanya indikasi aroma nepotisme yang terjadi, pasalnya ada peserta yang dua kali lolos seleksi padahal kalau dilihat dari kinerjanya biasa-biasa saja. Namun peserta tersebut diketahui memiliki hubungan darah (keluarga kandung) dengan salah satu Komisioner, “jelasnya.
Denny juga menyebutkan bahwa dugaan tidak profesionalnya lembaga ini semakin menguat apabila kita lihat dari hasil kinerja, karena dalam periode yang telah lalu Ketua PPK Payung sempat mendapat penghargaan dari KPU Basel sebagai manajemen SDM terbaik Se-Bangka Selatan pada pelaksanaan Pemilu tahun 2024.
“Saya juga merasa aneh dengan hasil ini, padahal sebelum mereka telah mengakui kualitas dan kinerja saya secara profesional. Tapi tiba-tiba untuk kali ini saya dinyatakan tidak lulus itupun dalam tahapan wawancara, kan aneh, “sambungnya.
Denny berharap KPU Basel bisa bekerja secara adil, jujur dan profesional karena Lembaga KPU sangat terhormat dan harus dijaga marwahnya jangan sampai ada indikasi yang mencerminkan perilaku yang tidak profesional apalagi sampai terbukti ada unsur nepotisme.
“Harapan saya KPU Basel harus bekerja sesuai dengan tagline yakni JURDIL (Jujur dan Adil), transparan, serta profesional. Jangan sampai marwah KPU rusak hanya karena kepentingan oknum tertentu, “pungkasnya. (Red/Am)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan