Penerima Pupuk Bersubsidi Harus Terdata Dalam Sistem Simultan
Tsabangnews.com,_Petani yang ingin mendapatkan pupuk bersubsidi harus terdata dalam sistem Simultan. Hal tersebut disampaikan DPPP Basel melalui Deviyanti, SP seizin Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Kabupaten Bangka Selatan Yohanes Roberto Sihombing, Minggu (21/1/2024).
Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian DPPP Kabupaten Bangka Selatan Yohanes Roberto Sihombing, saat dikonfirmasi melalui melalui Deviyanti, SP menjelaskan syarat utama bagi Petani untuk mendapatkan pupuk subsidi harus terdapat dulu dalam sistem.
“Petani harus terdaftar dulu dalam sistem pak, kendala petani di lapangan saat ini banyak terjadinya pergantian atas kepemilikan lahan yang menyebabkan mereka tidak masuk dalam data aplikasi ipubers, karena masih terdata untuk pemilik lahan sebelumnya, “ujarnya.
Lebih lanjut Deviyanti mengungkapkan untuk pendaftaran penerima pupuk subsidi pada tahun 2024 sebenarnya sudah dibuka pada bulan Agustus hingga Desember 2023.
“Sebenarnya kita sudah memberikan informasi dan waktu yang cukup panjang kepada petani agar dapat mendaftar dan masuk kedalam sistem hingga per akhir Desember 2023, “ungkapnya.
Menurutnya, syarat utama mendapatkan pupuk subsidi petani harus terdata dulu di kementerian sebagai penerima pupuk subsidi yang melalui kelompok tani.
“Jadi petani yang belum terdata di kementerian sebagai penerima pupuk subsidi tidak bisa menebus pupuk di kios pengecer resmi melalui aplikasi iPubers, “terangnya.
Selain itu, Deviyanti juga menyebutkan kendala tidak terdaftarnya petani juga bisa disebabkan oleh tidak singkronnya data KTP petani dengan KK yang ada, sehingga data petani ditolak oleh sistem.
“Kami juga menemukan kendala di lapangan Terkait data administrasi petani yang tidak singkron, seperti perbedaan NIK hingga singkatan nama yang berubah dalam KK juga bisa menyebabkan input data ditolak oleh sistem, untuk kasus seperti ini harus langsung diperbaiki ke dinas terkait (dukcapil), “imbuhnya.
Untuk itu dirinya berharap agar para petani kedepan dapat lebih aktif untuk mendapatkan informasi, serta bisa mengetahui bersama kendala yang menyebabkan mereka tidak masuk kedalam sistem aplikasi.
“Nanti bisa kita bantu cek pak apa kendalanya sehingga yang bersangkutan tidak masuk kedalam sistem, bisa langsung ke dinas (DPPP Basel) atau melalui teman-teman PPL, agar bisa diperbaiki data administrasinya, “pungkas Deviyanti. (Red/Am)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan