Tsabangnews.com, _Bangkai kapal yang diduga berasal dari Bantuan Kementerian Sosial pada tahun 2023 yang lalu, terlihat dibiarkan dan menjadi tumpukan sampah yang berserakan diarea pantai pelabuhan Gusung Toboali, Minggu (12/8/2024).

Beberapa potongan badan kapal tersebut terlihat bertumpuk dan berceceran diarea pantai seakan dibiarkan serta seolah-olah jauh dari kata dirawat atau bermanfaat bagi para nelayan. Meskipun hanya tersisa body kapal namun hal ini terlihat miris dan menyedihkan.

Seperti diketahui sebelumnya Bangka Selatan menerima bantuan 26 Kapal untuk nelayan dari kementerian Sosial melalui usulan salah satu Anggota DPR RI Bangka Belitung. Penyerahan Bantuan tersebut juga dihadiri langsung oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini secara simbolik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 4 Juli 2023 yang lalu.

Bantuan kapal yang diklaim sebelumnya dibagikan untuk para nelayan yang memang benar-benar membutuhkan ternyata saat ini terlihat tidak dimanfaatkan dan seakan menjadi barang rongsokan yang tidak bermanfaat.

Saat awak media mencoba menanyakan terkait alasan adanya tumpukan bangkai kapal bantuan tersebut kepada beberapa masyarakat yang kebetulan berada di lokasi kejadian, mereka terlihat enggan berkomentar.

“Tidak tau kenapa, setau saya sudah lama bangkai kapal ini disini. Kalau dak salah ini kapal bantuan tahun kemarin, “ujar salah satu warga yang enggan disebutkan identitasnya.

Selain itu dirinya juga merasa heran terkait bantuan pemerintah yang disia-siakan seperti tidak berguna tergeletak berhamburan dan ditutupi rerumputan dan ilalang.

“Sebenarnya sayang, kan udah dibantu tapi tidak dimanfaatkan. Bantuan Ini merupakan hasil dari pajak dan uang rakyat, kalo memang tidak sesuai atau tidak mau kasih sama yang mau dan benar-benar membutuhkan, “ucapnya.

Perihal kejadian ini awak media telah berusaha mencoba mencari keterangan lebih lanjut terkait kebenaran tumbukan bangkai kapal yang diduga merupakan bantuan dari kementerian sosial tahun 2023 tersebut. Namun beberapa warga setempat memilih bungkam dan tidak mau berkomentar. (red/Rcht).