Tsabangnews.com, _Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kabupaten Bangka Selatan saat ini sedang gencar melakukan upaya edukasi dan berbagai tindakan preventif sebagai bentuk respon atas meningkatnya angka kejadian dan kasus yang melibatkan anak dibawah umur, Toboali Selasa (13/8/2024).

Kepala DSPPPA Bangka Selatan, Sumindar saat ditemui awak media diruang kerjanya juga ikut merasa prihatin atas kondisi dan perkembangan kasus yang terjadi pada anak-anak di Kabupaten Bangka Selatan dalam beberapa bulan terakhir.

“Kita cukup merasa prihatin dengan kondisi yang terjadi pada anak-anak kita saat ini, mereka tumbuh dewasa lebih cepat sebelum waktunya. Pengaruh penggunaan teknologi yang tidak terfilter dengan baik membuat mereka bebas berselancar dan mengakses serta mencoba melakukan tindakan yang belum semestinya dilakukan oleh anak seusia mereka, “ungkap Sumindar, Selasa (13/8/2024).

Menurut Sumindar, penggunaan media sosial sangat mempengaruhi perkembangan mental dan psikologis anak. Edukasi dan pengawasan terhadap anak sangat dibutuhkan untuk dapat mengatasi fenomena yang sedang kita hadapi saat ini.

“Pengaruh buruk dalam penggunaan media sosial dan akses teknologi yang tidak tepat seperti menonton video yang tidak wajar sangat dapat memicu munculnya tindakan asusila, “terangnya.

“Selain itu, kurangnya pengawasan terhadap aktivitas anak diluar rumah tanpa keperluan yang jelas diatas jam 9 malam dapat mempengaruhi perilaku anak untuk melakukan tindakan menyimpang serta menciptakan pergaulan diluar ketentuan, “tambahnya.

Sumindar juga menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui DSPPPA telah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memberikan edukasi dan pemahaman baik secara langsung kepada anak-anak, melalui peran para guru di sekolah, bahkan di kelompok atau perkumpulan para orang tua.

“Dinas sosial sudah berusaha mengedukasi para orang tua agar bisa lebih protektif, seperti pada kelompok yasinan, pengajian, dan perkumpulan lainnya dilingkungan sekolah. Karena anak-anak adalah investasi bagi masa depan yang harus bersama-sama kita jaga, “ucap Sumindar.

Selanjutnya DSPPPA Bangka Selatan juga akan melakukan penerapan jam malam atau yang kita disebut dengan “Absen Pantau” bagi anak SD, SMP, SMA. Program ini dalam pelaksanaannya nantinya akan terintegrasi dengan beberapa pihak terkait.

“Kita akan melakukan rapat bersama terkait pelaksanaan program tersebut, tujuannya agar dapat lebih protektif dalam mengawasi kegiatan keseharian anak. Peran para orang tua, guru, masyarakat, serta media juga sangat kita harapkan dalam memberikan pengawasan sekaligus edukasi kepada anak-anak kita secara bersama-sama, “pintanya. (red/am).